Menkeu Optimistis Ekonomi Nasional Melonjak di Kuartal Empat Tahun Ini

Rabu, 01 Oktober 2025 | 11:26:35 WIB
Menkeu Optimistis Ekonomi Nasional Melonjak di Kuartal Empat Tahun Ini

JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV tahun 2025 yang diperkirakan mencapai 5,5 persen.

Menurutnya, laju pertumbuhan tersebut akan memberi dampak signifikan pada sektor properti, pasar saham, hingga industri makanan. “Yang jelas belanja masyarakat akan naik kencang. Dan nanti properti akan tumbuh bagus. Nanti sahamnya naik. Karena bank kan lagi bingung nyalurin uang ke mana. Bukan bingung, lagi nyari-nyari,” ujar Purbaya di Istana, Jakarta.

Purbaya menekankan bahwa optimisme ini tidak datang tanpa alasan. Dengan konsumsi rumah tangga yang terus menguat, pemerintah yakin momentum positif dapat berlanjut hingga akhir tahun, sekaligus menjadi pondasi bagi ekonomi nasional di tahun berikutnya.

Dampak Positif bagi Konsumsi dan Properti

Purbaya memandang bahwa pertumbuhan konsumsi masyarakat menjadi kunci utama. Lonjakan belanja diperkirakan memberikan efek berantai, terutama bagi sektor properti yang dinilai masih memiliki potensi besar untuk berkembang.

“Saya pikir nanti pelan-pelan akan masuk ke sektor properti, di mana ketika orang pinjam kan jaminannya clear. Ini belum ke sana, saya pikir enggak lama lagi akan ke sana. Itu artinya semen akan naik kencang. Makanan minuman akan naik kencang,” jelasnya.

Penegasan ini menunjukkan bahwa permintaan akan barang-barang pokok hingga bahan konstruksi diproyeksikan meningkat. Dengan demikian, pertumbuhan di sektor riil dapat mendukung stabilitas ekonomi dan memperluas lapangan kerja.

Sektor Saham dan Perbankan Ikut Terimbas

Tidak hanya konsumsi dan properti, sektor saham juga diperkirakan menikmati dampak positif dari pertumbuhan ekonomi. Purbaya menggarisbawahi bahwa perbankan akan berperan besar dalam mendorong aliran dana ke sektor-sektor produktif.

Ia menekankan bahwa likuiditas perbankan yang besar harus diarahkan secara optimal. Dengan adanya kepastian pertumbuhan, instrumen investasi seperti saham akan semakin diminati oleh masyarakat maupun investor institusi.

Optimisme ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap pasar keuangan nasional. Sejalan dengan itu, pertumbuhan di pasar modal dapat memperkuat struktur pendanaan untuk proyek-proyek besar dan sektor usaha.

Upaya Penciptaan Iklim Bisnis Kondusif

Lebih lanjut, Purbaya menjelaskan bahwa langkah yang ia lakukan bertujuan menciptakan kondisi di mana masyarakat mampu mengoptimalkan kebutuhan maupun usaha yang mereka jalankan. Menurutnya, setiap sektor akan melahirkan pemenang masing-masing seiring pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Yang saya lakukan adalah menciptakan keadaan di mana mereka mengoptimalkan apa-apa yang mereka butuhkan maupun bisnis apa yang mereka ingin kerjakan,” imbuhnya.

Purbaya optimistis bahwa kebijakan yang ditempuh pemerintah akan memperkuat iklim usaha secara menyeluruh. Dengan begitu, potensi ekonomi Indonesia dapat tergarap maksimal, baik melalui konsumsi domestik, investasi, maupun dorongan sektor perbankan.

Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal IV mencapai 5,5 persen, pemerintah berkeyakinan bahwa berbagai sektor akan terdorong ke arah positif. Belanja masyarakat yang meningkat, properti yang kembali bergairah, saham yang berpotensi menguat, serta dukungan perbankan menjadi faktor pendorong utama.

Situasi ini mencerminkan optimisme bahwa perekonomian Indonesia tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga tumbuh lebih kuat di tengah tantangan global. Harapannya, momentum positif ini terus berlanjut sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Terkini