JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., memimpin serah terima jabatan (sertijab) di Rupattama Mabes Polri.
Upacara ini mencakup dua posisi kunci, yakni Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) serta Komandan Korps Brimob (Dankor Brimob) Polri.
Sertijab ini menandai momen penting dalam memastikan kesinambungan kepemimpinan di tubuh Polri, sekaligus menjadi simbol regenerasi dan penghormatan terhadap para perwira tinggi yang telah menuntaskan pengabdiannya.
Dalam kesempatan tersebut, seluruh pejabat Polri hadir dengan khidmat, menandai penghargaan terhadap pejabat lama sekaligus memberikan dukungan penuh kepada pejabat baru.
Proses sertijab digelar dengan protokol resmi, menekankan profesionalisme dan tata kelola kepemimpinan yang transparan. Kapolri menyampaikan pentingnya peran setiap pejabat dalam menjaga stabilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
Sertijab tidak hanya menjadi formalitas administratif, tetapi juga momentum evaluasi dan penguatan strategi institusi. Setiap pergantian diharapkan mampu menghadirkan inovasi dan adaptasi terhadap dinamika tugas yang semakin kompleks.
Polri menegaskan bahwa regenerasi kepemimpinan adalah bagian dari strategi pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan profesional.
Kepala Baintelkam Baru dan Tantangan Intelijen
Irjen Pol Yuda Gustawan resmi mengemban posisi Kabaintelkam, menggantikan Komjen Pol Dr. Akhmad Wiyagus yang memasuki masa purna pengabdian. Komjen Pol Wiyagus dikenal memiliki rekam jejak penuh dedikasi dan integritas, memberikan teladan bagi generasi penerus Polri.
Jabatan Wakabaintelkam kemudian diisi oleh Brigjen Pol Nanang Rudi Supriatna, sebelumnya bertugas di jajaran Baintelkam, untuk memastikan kelancaran kesinambungan tugas intelijen. Kabaintelkam memiliki tanggung jawab strategis dalam menjaga keamanan nasional melalui pengawasan dan pengelolaan informasi intelijen.
Dengan dinamika kejahatan yang semakin kompleks, pejabat baru diharapkan mampu mengembangkan strategi yang adaptif dan responsif. “Polri memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pejabat yang memasuki masa purna tugas. Dedikasi dan integritas yang diberikan selama bertahun-tahun menjadi teladan bagi generasi penerus di institusi ini,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho.
Selain menjalankan fungsi intelijen, pejabat baru juga dituntut untuk memanfaatkan teknologi terkini dalam pengelolaan data dan analisis ancaman. Polri menekankan perlunya integrasi strategi intelijen dengan pendekatan berbasis masyarakat, sehingga keamanan tetap terjaga secara menyeluruh. Adaptasi terhadap perubahan global dan lokal menjadi fokus utama dalam memimpin Baintelkam di era modern.
Kepemimpinan Baru di Korps Brimob
Irjen Pol Ramdani Hidayat kini menjabat Dankor Brimob, menggantikan Komjen Pol Imam Widodo yang memasuki masa purna tugas. Komjen Pol Widodo dikenal dengan pengabdiannya yang panjang dalam menjaga stabilitas keamanan dan membesarkan Korps Brimob.
Posisi Wakil Dankor Brimob kemudian diisi oleh Brigjen Pol Reza Arief Dewanto untuk memastikan kesinambungan kepemimpinan dan operasional di korps elit Polri ini.
Korps Brimob memiliki peran vital dalam menjaga ketertiban nasional, menanggulangi ancaman keamanan, serta mendukung operasi kepolisian lainnya secara profesional. Pejabat baru diharapkan membawa inovasi dalam menghadapi tantangan kontemporer, mulai dari ancaman terorisme hingga kejahatan transnasional.
Penempatan pejabat baru ini menunjukkan komitmen Polri dalam memastikan setiap komando strategis dikelola oleh pimpinan yang kompeten dan berdedikasi. Dalam mengemban jabatan baru, Dankor Brimob juga dituntut untuk memperkuat kemampuan sumber daya manusia dan kesiapsiagaan operasional.
Sinergi dengan jajaran kepolisian lain serta pendekatan berbasis teknologi menjadi kunci menghadapi ancaman yang semakin kompleks. Transformasi kepemimpinan di Korps Brimob diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dan efektivitas dalam pelayanan keamanan kepada masyarakat.
Apresiasi, Harapan, dan Tantangan Masa Depan
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho menekankan bahwa sertijab merupakan bagian dari regenerasi dan penghormatan terhadap pejabat yang memasuki masa purna tugas.
Mutasi dan pergantian jabatan bukan sekadar prosedur administratif, tetapi juga simbol penghargaan atas dedikasi dan integritas selama bertahun-tahun. Pejabat baru diharapkan segera menyesuaikan diri dengan dinamika tugas yang semakin menantang, sekaligus menjaga keberlanjutan visi institusi.
Tantangan kontemporer yang dihadapi pejabat baru meliputi perkembangan teknologi, kejahatan lintas negara, dan potensi ancaman terhadap keamanan dalam negeri. Oleh karena itu, strategi adaptif, responsif, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat menjadi fokus utama dalam menjalankan fungsi masing-masing.
Polri menekankan pentingnya kolaborasi, inovasi, serta peningkatan kapasitas internal sebagai modal menghadapi kompleksitas tugas di masa depan. Dengan adanya sertijab ini, Polri menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas, integritas, dan profesionalisme institusi.
Setiap pejabat baru diharapkan menjadi teladan bagi generasi penerus, serta mampu membawa Polri lebih adaptif terhadap perubahan global maupun tantangan lokal. Sertijab bukan hanya simbol pergantian, tetapi juga langkah strategis dalam memastikan Polri tetap menjadi institusi yang responsif, profesional, dan dicintai masyarakat.