JAKARTA - Industri kakao Indonesia kembali mendapat dorongan baru melalui langkah ekspansi PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (Win & Co, kode saham COCO).
Perusahaan ini menargetkan pertumbuhan jangka panjang dengan masuk lebih dalam ke lini midstream cocoa atau pengolahan produk turunan kakao.
Strategi ini tidak sekadar memperkuat rantai pasok dalam negeri, tetapi juga diarahkan untuk memperbesar peluang ekspor dan menempatkan Win & Co sebagai mitra terpercaya di tingkat nasional maupun internasional.
“Kami percaya bahwa ekspansi ke midstream cocoa merupakan langkah tepat untuk menjadikan Win & Co. sebagai trusted cocoa partner di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Direktur Utama Win & Co, Sugianto Soenario, di Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Diversifikasi Produk Turunan Kakao
Win & Co berencana mengembangkan berbagai produk turunan kakao, di antaranya cocoa butter, cocoa cake, cocoa powder, dan cocoa mass. Produk-produk tersebut memiliki pasar luas, tidak hanya untuk industri makanan, tetapi juga kosmetik dan farmasi.
Produksi midstream cocoa dijadwalkan mulai berjalan pada kuartal IV 2026. Dengan model bisnis efisien, Win & Co akan menjalankan ekspansi secara terukur, memastikan risiko terkendali, sekaligus menjaga kualitas produk dan distribusi tetap kompetitif.
“Peluangnya kan sudah jelas tren makanan cokelat di Eropa dan Asia meningkat, tren produk makanan fungsional juga naik, ditambah penggunaannya meluas di industri kosmetik dan farmasi,” tambah Sugianto.
Fokus pada B2B, B2C Dukung Lewat Platform Digital
Dalam peta ekspansi ini, Win & Co akan mengutamakan segmen business to business (B2B) karena masih mendominasi permintaan pasar global.
Sementara itu, segmen business to consumer (B2C) akan dipacu melalui platform digital dan marketplace untuk memperluas jangkauan langsung ke konsumen.
Langkah ini diambil untuk menyeimbangkan ekspansi pasar korporasi sekaligus merespons tren digitalisasi konsumsi di sektor makanan dan minuman.
Indonesia dan Potensi Industri Kakao
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, Indonesia merupakan salah satu produsen kakao terbesar dunia. Namun, ironisnya, tren impor kakao masih tinggi, mencapai 133 ribu ton.
Kondisi ini menunjukkan adanya peluang besar untuk memperkuat industri pengolahan kakao dalam negeri sekaligus menekan ketergantungan impor.
Dengan mengembangkan midstream cocoa, Win & Co berharap dapat berperan dalam substitusi impor sekaligus memperbesar kontribusi ekspor produk bernilai tambah.
Prospek Pasar Global
Riset global Towards FnB (Agustus 2025) mencatat bahwa pasar produk turunan kakao diproyeksikan tumbuh dari USD 26,59 miliar pada 2025 menjadi sekitar USD 45,70 miliar pada 2034.
Pasar Eropa masih menjadi pemain dominan dengan pangsa 36 persen pada 2024 karena posisinya sebagai importir utama sekaligus pusat pengolahan kakao dunia.
Namun, kawasan Asia-Pasifik diprediksi menjadi motor pertumbuhan terbesar karena permintaan tinggi pada produk olahan seperti biskuit, kue, hingga es krim.
“Melalui model bisnis yang efisien, Win & Co bisa mempercepat ekspansi dengan risiko terkendali. Kami juga dapat memastikan kontrol kualitas produk yang tinggi, dan efisiensi distribusi dengan mengutamakan segmen B2B,” jelas Sugianto.
Nilai Tambah Lewat Integrasi Produksi
Dengan masuk ke segmen midstream cocoa, Win & Co tidak hanya memperluas rantai nilai (value chain), tetapi juga meningkatkan kontrol kualitas melalui integrasi proses produksi.
Diversifikasi ini diharapkan mampu memperkuat daya saing harga baik di pasar domestik maupun ekspor.
Selain itu, langkah tersebut berkontribusi pada pertumbuhan industri dalam negeri melalui peningkatan kapasitas produksi, pengurangan ketergantungan impor bahan baku, serta penciptaan produk bernilai tambah yang lebih kompetitif.
“Dengan diversifikasi produk dari Win & Co ke segmen midstream cocoa, perusahaan tidak hanya memperluas value chain tetapi juga meningkatkan kontrol kualitas melalui integrasi proses produksi, memperkuat daya saing harga di pasar domestik dan ekspor, mendukung substitusi impor sekaligus memperluas ekspor produk bernilai tambah,” tegas Sugianto.
Ekspansi dengan Risiko Terkendali
Manajemen Win & Co menegaskan bahwa ekspansi ke midstream cocoa dilakukan secara terukur. Dengan strategi efisiensi, perusahaan memastikan setiap langkah ekspansi dapat berjalan dengan pengelolaan risiko yang baik, sehingga tidak mengganggu stabilitas keuangan maupun operasional.
Pendekatan ini penting mengingat dinamika pasar kakao yang fluktuatif, baik dari sisi harga global maupun pasokan. Integrasi ke midstream dianggap sebagai solusi agar Win & Co dapat lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan pasar internasional.
Penutup
Strategi Win & Co memperluas bisnis ke lini midstream cocoa menunjukkan keseriusan perusahaan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok kakao global.
Dengan menggarap produk turunan seperti cocoa butter, cocoa cake, cocoa powder, dan cocoa mass, Win & Co tidak hanya menambah value chain, tetapi juga berkontribusi pada substitusi impor dan peningkatan ekspor.
Didukung tren global yang terus tumbuh, khususnya di Asia-Pasifik dan Eropa, perusahaan optimistis mampu menembus pasar internasional dengan produk berkualitas tinggi.
Dengan fokus pada segmen B2B dan perluasan ke B2C melalui kanal digital, Win & Co menegaskan komitmennya menjadi trusted cocoa partner di tingkat nasional maupun global.