Tren Positif Pariwisata Dongkrak Optimisme MICE Indonesia Saingi Vietnam

Selasa, 07 Oktober 2025 | 15:37:05 WIB
Tren Positif Pariwisata Dongkrak Optimisme MICE Indonesia Saingi Vietnam

JAKARTA - Industri pariwisata Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan yang menjanjikan, baik dari sektor wisatawan domestik maupun mancanegara.

Momentum ini diyakini akan menjadi modal kuat bagi pemerintah untuk memperkuat posisi Indonesia dalam industri pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (MICE) di tingkat global.

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa target Indonesia kini adalah menyusul capaian Vietnam, yang dalam beberapa tahun terakhir berhasil mencatat pertumbuhan pesat di sektor MICE. 

Menurutnya, Vietnam menjadi tolok ukur sekaligus pemicu semangat bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing.

“Tentu kita ingin pertumbuhan yang lebih tinggi lagi. Kami ini standarnya Vietnam ya, luar biasa pertumbuhannya. Jadi kami ingin meningkatkan lagi performance kita,” ujar Widiyanti dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta.

Performa Pariwisata Nasional Menguat

Widiyanti mengungkapkan, kinerja sektor pariwisata Indonesia terus membaik pascapandemi. Data menunjukkan, pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) pada 2024 menembus lebih dari 1 miliar perjalanan.

Hingga Juli 2025, jumlah perjalanan wisnus juga tercatat tumbuh 19,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 8,5 juta kunjungan, atau naik sekitar 10 persen dari tahun lalu.

Peningkatan signifikan ini memperlihatkan bahwa pariwisata Indonesia tidak hanya pulih, tetapi juga berada dalam jalur pertumbuhan berkelanjutan. Widiyanti menilai kondisi tersebut menjadi pondasi penting untuk memperluas kontribusi pariwisata melalui sektor MICE.

Indonesia Jadi Tuan Rumah Ribuan Event

Selain destinasi wisata, Indonesia semakin dikenal sebagai tuan rumah berbagai acara berskala nasional maupun internasional. Mulai dari festival budaya seperti Bali Art Festival hingga konser musik global semacam Java Jazz, ribuan event setiap tahun digelar di berbagai wilayah Nusantara.

Menurut Widiyanti, kehadiran event-event tersebut tidak hanya meningkatkan citra pariwisata Indonesia di mata dunia, tetapi juga memberi dampak ekonomi nyata. Sektor-sektor terkait seperti transportasi, perhotelan, hingga industri kreatif mendapat dorongan besar dari penyelenggaraan acara.

“Tidak hanya bisa mendatangkan wisatawan dari luar negeri dan memperkenalkan Indonesia, tapi penyelenggaraan acara juga bisa jadi penggerak ekonomi nasional,” ujarnya.

MICE Sebagai Motor Ekonomi Baru

Industri MICE memiliki peran strategis karena tidak hanya menghadirkan wisatawan dengan pengeluaran tinggi, tetapi juga memperluas jejaring bisnis dan investasi. Widiyanti menekankan, pemerintah ingin memaksimalkan potensi MICE agar dapat bersaing dengan negara-negara tetangga, khususnya Vietnam yang pertumbuhannya dianggap pesat.

Peringkat MICE sendiri biasanya diukur berdasarkan jumlah event yang digelar, kualitas fasilitas, serta dampak ekonomi terhadap negara penyelenggara. Dengan membaiknya performa pariwisata nasional, Indonesia diyakini memiliki peluang besar untuk memperbaiki posisinya dalam pemeringkatan global.

Vietnam Sebagai Tolok Ukur

Pemilihan Vietnam sebagai standar perbandingan bukan tanpa alasan. Dalam satu dekade terakhir, Vietnam berhasil menarik banyak event internasional berkat strategi promosi agresif, infrastruktur yang berkembang, serta dukungan penuh pemerintah.

Indonesia, dengan jumlah penduduk yang besar dan potensi destinasi yang beragam, sebenarnya memiliki modal lebih kuat. Namun, tantangan seperti perizinan, infrastruktur, dan pendanaan masih perlu ditangani agar bisa mengejar capaian Vietnam.

Widiyanti optimistis jika kerja sama lintas sektor dapat diperkuat, Indonesia tidak hanya mampu menyusul Vietnam, tetapi juga berpeluang menempati posisi lebih tinggi dalam industri MICE global.

Pemulihan Pasca-Pandemi Jadi Momentum

Momentum pemulihan pasca-pandemi menjadi faktor penting yang mendukung optimisme ini. Peningkatan jumlah perjalanan wisata domestik dan mancanegara membuktikan bahwa Indonesia tetap menjadi destinasi favorit di Asia Tenggara.

Selain itu, berbagai event berskala global yang berhasil terselenggara dengan lancar menunjukkan kapasitas Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam industri MICE.

 Dari acara budaya, olahraga, hingga konferensi internasional, Indonesia telah menunjukkan kesiapan dalam menyediakan fasilitas dan sumber daya manusia yang kompeten.

Harapan Masa Depan

Widiyanti menekankan, target untuk mengejar Vietnam dalam peringkat MICE global bukan hanya soal gengsi, tetapi lebih pada upaya menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan. 

Industri MICE diharapkan mampu mendukung pertumbuhan UMKM, membuka lapangan kerja baru, serta meningkatkan devisa negara.

Dengan dukungan infrastruktur yang terus diperbaiki dan promosi pariwisata yang semakin masif, Indonesia diprediksi bisa memperkuat posisinya di mata dunia.

Kesimpulan

Pertumbuhan pariwisata nasional yang terus meningkat memberi sinyal positif bagi pengembangan industri MICE di Indonesia. Dengan menjadikan Vietnam sebagai tolok ukur, pemerintah optimistis dapat meningkatkan daya saing sekaligus memperluas kontribusi ekonomi dari sektor ini.

Jika strategi ini dijalankan konsisten, bukan tidak mungkin Indonesia akan segera naik peringkat dalam industri MICE global dan menjadikan pariwisata sebagai salah satu tulang punggung utama ekonomi nasional di masa depan.

Terkini