JAKARTA - Persiapan pasca-MotoGP Indonesia 2025 di Mandalika kini fokus pada pengiriman logistik ke Australia.
Seluruh peralatan dan perlengkapan balap dipastikan sampai tepat waktu demi kelancaran seri berikutnya.
Pengiriman Logistik Dimulai
Mandalika Grand Prix Association (MGPA) memastikan bahwa seluruh logistik MotoGP Indonesia 2025 kini dalam perjalanan ke Australia.
Direktur Utama MGPA, Priandi Satria, menyebutkan, “Total lebih dari 540 ton barang dikirim ke Negeri Kanguru, Australia.” Semua perlengkapan balap, motor, suku cadang, serta peralatan pendukung tim segera dipulangkan atau dikirim ke lokasi seri berikutnya, yakni MotoGP Australia.
Proses pengiriman telah dijadwalkan berlangsung selama tiga hari. Setiap penerbangan membawa kargo besar dengan tujuan agar seluruh perlengkapan tiba dengan tepat waktu dan dalam kondisi aman.
Jadwal dan Rincian Penerbangan
Berdasarkan jadwal, pengiriman dimulai dengan satu penerbangan membawa sekitar 100 ton kargo. Penerbangan kedua membawa jumlah serupa, sedangkan pada hari ketiga dilakukan tiga penerbangan masing-masing 100 ton dan satu penerbangan terakhir memuat 40 ton, menyesuaikan kesiapan lapangan.
“Rangkaian penerbangan ini menjadi bagian dari operasi logistik global MotoGP yang harus berjalan tepat waktu, tanpa ruang untuk keterlambatan sedikit pun,” kata Priandi Satria.
Semua barang yang dikirim mencakup motor balap, ban, bahan bakar, perlengkapan paddock, peralatan elektronik, suku cadang, serta perangkat media dan dokumentasi.
Persiapan Seri MotoGP Australia
Setelah tiba di Australia, seluruh logistik segera disiapkan untuk seri MotoGP Australia yang berlangsung pada 17–19 Oktober. Priandi menekankan, logistik merupakan elemen paling vital dalam penyelenggaraan ajang MotoGP.
“Logistik adalah nadi dari event sebesar MotoGP. Semua motor, peralatan, dan perlengkapan tim harus tiba tepat waktu, dalam kondisi aman, dan siap digunakan,” ujarnya. Peran logistik sangat menentukan kelancaran acara dan kinerja tim di lintasan.
Koordinasi dan Standar Keamanan
Keberhasilan pengiriman logistik tidak terlepas dari kerja sama antara Bea Cukai, Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, maskapai penerbangan, dan pihak terkait lainnya. Semua tahap, mulai kedatangan hingga kepulangan kargo, dilakukan secara terencana, presisi, dan sesuai standar keamanan internasional.
“Koordinasi yang solid menjadi kunci agar tidak ada hambatan. Kami bersyukur sampai sejauh ini seluruh proses berjalan lancar, dan kami optimistis seluruh kebutuhan tim balap dapat terpenuhi sesuai jadwal,” kata Priandi Satria.