Strategi Efisiensi Biaya Dongkrak Laba IIF Naik 27 Persen Semester I 2025

Jumat, 10 Oktober 2025 | 13:00:29 WIB
Strategi Efisiensi Biaya Dongkrak Laba IIF Naik 27 Persen Semester I 2025

JAKARTA - Langkah efisiensi yang dijalankan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) terbukti menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam menjaga kinerja positif di tengah dinamika ekonomi global. 

Melalui pengendalian biaya operasional dan penurunan beban bunga, lembaga pembiayaan infrastruktur ini mencatat pertumbuhan laba signifikan sebesar 27,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada semester pertama 2025.

Chief Investment Officer IIF Mohammad Ramadhan Harahap menegaskan bahwa hasil tersebut tidak lepas dari upaya konsisten perusahaan dalam menjalankan strategi efisiensi di berbagai lini.

“Kuncinya adalah pengendalian biaya yang efektif. Kami berhasil mengefisienkan biaya umum dan administrasi hingga 22 persen lebih rendah dari anggaran, serta menurunkan biaya bunga, sehingga profit meningkat,” ujar Mohammad Ramadhan Harahap dalam keterangan resmi di Jakarta.

Menurut laporan keuangan semester I 2025, IIF berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp85,3 miliar, tumbuh 27,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Sedangkan laba sebelum pajak meningkat 33,4 persen (yoy) menjadi Rp120,5 miliar, menunjukkan efisiensi yang berbuah pada peningkatan margin keuntungan.

Efisiensi Dorong Kenaikan Pendapatan Bunga Bersih

Kinerja positif IIF juga tercermin dari pendapatan bunga bersih yang melonjak 32,3 persen menjadi Rp255,1 miliar. Angka ini menunjukkan bahwa strategi pengelolaan bunga yang hati-hati berhasil memperkuat profitabilitas perusahaan.

Pendapatan bunga bruto pada semester I 2025 turut meningkat 4,8 persen (yoy) menjadi Rp626,2 miliar. Dengan efisiensi yang berjalan optimal, margin laba bersih juga tumbuh 28,4 persen menjadi 13 persen, memperlihatkan kemampuan IIF dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pendapatan dan pengendalian biaya.

Perusahaan yang didirikan atas inisiasi pemerintah Indonesia bersama lembaga keuangan internasional ini kini mengelola total aset senilai Rp14,4 triliun, dengan total kewajiban Rp11,0 triliun dan ekuitas Rp3,4 triliun per akhir Juni 2025.

Kontribusi Divisi Treasuri dan Pendekatan Investasi Selektif

Dalam menjaga kinerja keuangan tetap solid, IIF juga memperkuat kontribusi dari divisi treasuri, yang berperan penting dalam mengelola penempatan dana di pasar uang dan efek jangka pendek. 

Strategi ini dijalankan dengan pendekatan selektif dan hati-hati untuk memastikan tingkat pengembalian investasi tetap optimal.

“Kami memastikan proyek-proyek yang dibiayai memiliki imbal hasil tinggi sesuai profil risiko. Prinsip kehati-hatian menjadi dasar dalam setiap keputusan investasi,” jelas Idhan, sapaan akrab Mohammad Ramadhan Harahap.

Penghargaan dan Pengakuan Nasional

Sebagai bentuk apresiasi atas kinerja dan kepercayaannya dalam mendukung pembiayaan infrastruktur nasional, IIF meraih penghargaan Most Trusted Partner In Infrastructure Finance Award dari salah satu media ekonomi ternama di Indonesia.

Menurut Idhan, penghargaan tersebut mencerminkan konsistensi perusahaan dalam menghadapi tantangan global dan mengukuhkan posisi IIF sebagai mitra strategis pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung pembangunan nasional.

“Penghargaan ini menjadi bukti bahwa peran IIF di tengah ketidakpastian ekonomi tetap diakui, sekaligus mempertegas posisi kami sebagai lembaga pembiayaan yang kredibel dan terpercaya,” ujarnya.

Komitmen terhadap Prinsip ESG dan Pembangunan Berkelanjutan

Tak hanya fokus pada aspek finansial, IIF juga terus memperkuat penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) berstandar internasional dalam setiap proyek pembiayaan. 

Komitmen ini menjadi bagian penting dari misi perusahaan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya berorientasi pada hasil ekonomi, tetapi juga pada keberlanjutan sosial dan ekologis.

“Keberhasilan proyek infrastruktur bukan hanya dilihat dari pembangunan fisik, tetapi juga dampaknya terhadap lingkungan dan sosial,” kata Idhan.
“Setiap proyek yang kami biayai harus memperhatikan konservasi hayati, perlindungan masyarakat sekitar, pemenuhan hak tenaga kerja, dan mitigasi perubahan iklim.”

Dengan prinsip tersebut, IIF berupaya menjadi pionir dalam pembiayaan infrastruktur yang berkelanjutan, memastikan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Fokus Lanjutan IIF di Semester II

Memasuki paruh kedua tahun 2025, IIF menegaskan akan melanjutkan fokus pada strategi efisiensi dan penguatan portofolio proyek berkualitas tinggi. 

Perusahaan juga berencana memperluas dukungan pada sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, transportasi, dan air bersih, yang memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hijau.

Langkah-langkah pengendalian biaya, penguatan tata kelola, serta komitmen terhadap ESG diharapkan dapat terus menjaga momentum positif perusahaan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Dengan kinerja yang stabil, penghargaan nasional, serta strategi bisnis yang adaptif, IIF menunjukkan bahwa efisiensi bukan sekadar langkah penghematan, tetapi fondasi untuk pertumbuhan berkelanjutan dan kepercayaan jangka panjang dalam pembiayaan infrastruktur Indonesia.

Terkini