Hutama Karya

Tarif Tol Padang sampai Sicincin Masih Menunggu Kepmen PUPR, Hutama Karya Siap Operasikan Jalan Tol Pertama di Sumatera Barat

Tarif Tol Padang sampai Sicincin Masih Menunggu Kepmen PUPR, Hutama Karya Siap Operasikan Jalan Tol Pertama di Sumatera Barat
Tarif Tol Padang sampai Sicincin Masih Menunggu Kepmen PUPR, Hutama Karya Siap Operasikan Jalan Tol Pertama di Sumatera Barat

JAKARTA – Jalan Tol Padang–Sicincin sebagai bagian dari proyek strategis nasional (PSN) Trans Sumatera segera beroperasi. Namun, hingga saat ini, tarif resmi tol tersebut belum dapat diberlakukan karena masih menunggu terbitnya Keputusan Menteri (Kepmen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Ruas tol sepanjang 36,6 kilometer yang merupakan seksi awal dari Jalan Tol Padang–Pekanbaru ini digarap oleh PT Hutama Karya (Persero) dan menjadi ruas tol pertama di Provinsi Sumatera Barat. Meskipun telah rampung secara konstruksi dan siap dioperasikan secara fungsional, penetapan tarif belum bisa dilakukan tanpa adanya regulasi resmi dari pemerintah.

“Kami masih menunggu Kepmen PUPR terkait penetapan tarif Tol Padang–Sicincin. Jika sudah keluar, baru bisa dilakukan sosialisasi dan penerapan tarif kepada masyarakat,” ujar EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya, Tjahjo Purnomo, dikutip dari pernyataan resminya.

Tarif Menunggu Regulasi, Operasional Siap Dimulai

Sebagai badan usaha jalan tol (BUJT) yang ditunjuk untuk mengembangkan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Hutama Karya menyatakan seluruh aspek teknis dan operasional telah siap. Namun, karena belum ada dasar hukum berupa Kepmen, tarif tidak bisa langsung diberlakukan, meskipun tol telah diresmikan secara fungsional.

“Kami mengikuti prosedur dan aturan dari Kementerian PUPR. Saat ini kami telah melakukan uji laik fungsi dan uji laik operasi, tinggal menunggu keputusan tarif dari pemerintah,” jelas Tjahjo.

Tol Padang–Sicincin: Harapan Baru Akses Sumatera Barat

Tol Padang–Sicincin diproyeksikan akan memangkas waktu tempuh antara Kota Padang dan wilayah utara Sumatera Barat secara signifikan. Sebelumnya, perjalanan dari Padang ke Sicincin bisa memakan waktu 1,5 hingga 2 jam melalui jalur darat biasa yang berliku dan padat. Dengan adanya tol ini, waktu tempuh dapat berkurang hingga setengahnya.

Tidak hanya itu, tol ini diharapkan menjadi penggerak ekonomi baru di wilayah Sumatera Barat karena akan meningkatkan konektivitas antarwilayah, mendorong distribusi logistik, dan mendukung sektor pariwisata seperti kawasan Bukittinggi, Lembah Anai, hingga Danau Maninjau.

Uji Laik Operasi Sudah Dilakukan, Tunggu Green Light Pemerintah

Sebelum dioperasikan secara komersial, Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah melakukan uji laik fungsi dan uji laik operasi terhadap ruas tol Padang–Sicincin. Proses ini merupakan tahapan wajib untuk memastikan keamanan dan kesiapan infrastruktur sebelum digunakan publik.

Dengan hasil uji yang memuaskan, secara teknis tidak ada hambatan untuk operasional. Namun, penetapan tarif menjadi kunci utama agar tol ini bisa dimanfaatkan penuh oleh masyarakat.

“Setelah penetapan tarif dilakukan oleh Menteri PUPR, kami akan langsung melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pengguna jalan,” imbuh Tjahjo Purnomo.

Sosialisasi dan Persiapan Layanan Pengguna Tol

Hutama Karya juga menyatakan telah menyiapkan berbagai fasilitas penunjang, seperti rest area, rambu lalu lintas, petugas pengawas jalan tol, serta sistem transaksi non-tunai untuk kenyamanan pengguna.

Sosialisasi tarif nantinya akan dilakukan secara masif melalui media lokal dan nasional agar masyarakat mengetahui informasi dengan jelas. Selain itu, pengguna tol diimbau agar segera menggunakan kartu elektronik (e-toll) untuk kelancaran transaksi di gerbang tol nantinya.

Pentingnya Tol Bagi Pembangunan Wilayah Barat Sumatera

Sebagai bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatera, ruas Padang–Sicincin akan menjadi penghubung strategis antara wilayah barat Sumatera dengan wilayah tengah dan timur melalui tol Padang–Pekanbaru. Hal ini membuka peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, terutama untuk sektor transportasi, logistik, dan perdagangan antarwilayah.

Keberadaan tol ini juga menjadi kunci dalam memperkuat konektivitas antarprovinsi di Sumatera, sejalan dengan visi pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur nasional yang inklusif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index