Infrastruktur

Pemerintah Kucurkan Rp 1,5 Triliun untuk Infrastruktur Strategis Bali

Pemerintah Kucurkan Rp 1,5 Triliun untuk Infrastruktur Strategis Bali
Pemerintah Kucurkan Rp 1,5 Triliun untuk Infrastruktur Strategis Bali

JAKARTA - Pemerintah pusat akhirnya menyetujui rencana pembangunan sejumlah infrastruktur strategis di Bali yang diusulkan Gubernur Wayan Koster. Persetujuan ini menandai langkah nyata pemerintah dalam memperkuat aksesibilitas pariwisata sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata. Dengan total anggaran mencapai Rp 1,549 triliun, proyek-proyek tersebut diproyeksikan meningkatkan kenyamanan wisatawan dan mendukung keseimbangan antara budaya, pariwisata, dan ekonomi lokal.

Shortcut Singaraja–Mengwitani Jadi Prioritas

Dari total anggaran, porsi terbesar dialokasikan untuk pembangunan shortcut Singaraja–Mengwitani sebesar Rp 773 miliar. Proyek ini menjadi tulang punggung transportasi antarwilayah, menghubungkan Bali Utara dan Selatan, sekaligus mengurangi waktu tempuh yang selama ini menjadi kendala wisatawan dan masyarakat lokal.

Pembangunan akan dilakukan dalam dua tahap, yakni Rp 500 miliar pada tahap pertama dan Rp 273 miliar pada tahap kedua. Pemerintah berharap shortcut ini dapat memperlancar arus transportasi, mendorong mobilitas penduduk, dan membuka peluang ekonomi baru di sepanjang rute tersebut.

Proyek Infrastruktur Lainnya

Selain shortcut, pemerintah juga menyetujui sejumlah proyek baru dengan total anggaran Rp 776 miliar, yang dirancang untuk mengurai kemacetan dan mendukung fasilitas pariwisata:

Gedung Parkir Kawasan Pura Batur senilai Rp 250 miliar pada 2026, untuk mengurangi kepadatan selama upacara besar Ngusaba Purnama Kedasa.

Underpass Jimbaran, Badung sebesar Rp 354 miliar pada 2026, bertujuan mengurangi kemacetan jalur wisata menuju kawasan Badung Selatan.

Jembatan Baru Nusa Ceningan–Nusa Lembongan, Klungkung dengan anggaran Rp 112 miliar pada 2026, mempermudah akses wisata di kawasan Nusa Penida.

Embung Tukad Unda, Klungkung senilai Rp 60 miliar pada 2026, mendukung kebutuhan air di kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB).

Proyek-proyek ini tidak hanya mempermudah mobilitas, tetapi juga meningkatkan kenyamanan wisatawan dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Bali.

Apresiasi Gubernur Koster

Gubernur Bali, Wayan Koster, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat terhadap pembangunan infrastruktur tersebut. Menurut Koster, persetujuan proyek-proyek ini menegaskan posisi Bali sebagai destinasi pariwisata kelas dunia sekaligus menjaga keseimbangan budaya dan pertumbuhan ekonomi.

“Syukur Astungkara, seluruh usulan Pemprov Bali diterima sebagai program prioritas Kementerian PU tahun 2026. Ini langkah penting bagi Bali untuk memperkuat daya saing sebagai destinasi pariwisata kelas dunia,” ujar Koster.

Dampak Positif bagi Pariwisata dan Ekonomi Lokal

Dengan pembangunan shortcut dan fasilitas pendukung lainnya, diharapkan akses antarwilayah Bali menjadi lebih efisien. Hal ini dapat mendorong peningkatan kunjungan wisatawan, memperlancar distribusi barang dan jasa, serta membuka peluang usaha baru di sepanjang rute dan kawasan wisata.

Gedung parkir Pura Batur dan underpass Jimbaran menjadi contoh nyata bagaimana proyek infrastruktur dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan kenyamanan wisatawan, terutama saat musim puncak kunjungan. Sementara jembatan Nusa Ceningan–Nusa Lembongan dan embung Tukad Unda meningkatkan aksesibilitas serta mendukung keberlanjutan lingkungan dan kebutuhan air di kawasan budaya.

Langkah Strategis Pemerintah

Persetujuan proyek ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat konektivitas transportasi, memperluas akses wisata, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Alokasi anggaran yang signifikan menunjukkan komitmen pemerintah dalam menghadirkan pembangunan yang berdampak luas, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.

Selain itu, proyek ini juga memperlihatkan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan provinsi, di mana kebutuhan daerah disesuaikan dengan prioritas nasional. Pembangunan infrastruktur strategis di Bali diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian budaya setempat.

Dengan anggaran total Rp 1,549 triliun, pembangunan infrastruktur di Bali menjadi langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan daya saing pariwisata, memperkuat ekonomi lokal, dan mempermudah mobilitas masyarakat. Shortcut Singaraja–Mengwitani menjadi proyek utama yang diharapkan mampu mengurai kemacetan, sementara proyek pendukung lainnya memberikan dampak signifikan bagi kenyamanan wisatawan dan keberlanjutan lingkungan.

Persetujuan pemerintah pusat terhadap proyek-proyek ini menunjukkan dukungan penuh untuk Bali sebagai destinasi pariwisata unggulan. Dengan kombinasi pembangunan transportasi, fasilitas publik, dan konservasi budaya, Bali semakin siap menghadapi tantangan pariwisata global dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index