JAKARTA - Keselamatan keluarga ternyata bisa dimulai dari hal sederhana, salah satunya adalah cara kita menggunakan listrik sehari-hari. PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran yang sering dipicu oleh instalasi atau pemakaian listrik yang tidak sesuai aturan.
Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Lampung, Darma Saputra, menjelaskan bahwa masih banyak kasus kebakaran rumah maupun bangunan lain yang bermula dari konsleting listrik. Menurutnya, penyebab utama sering kali terletak pada instalasi yang tidak memenuhi standar, kabel maupun stop kontak yang digunakan berlebihan, serta minimnya perawatan peralatan listrik.
“Listrik sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, namun harus digunakan dengan aman. Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencegah risiko kebakaran akibat listrik melalui langkah-langkah sederhana,” ujar Darma, Minggu (21/9/2025).
Mengapa Konsleting Listrik Sering Terjadi?
Di banyak kasus, konsleting bermula dari hal kecil yang tidak disadari pemilik rumah. Kabel yang sudah tua dan terkelupas, sambungan yang tidak rapi, hingga kebiasaan menumpuk colokan listrik pada satu stop kontak bisa menimbulkan risiko besar.
Tidak sedikit masyarakat yang menganggap sepele masalah instalasi, bahkan memilih memperbaikinya sendiri tanpa bantuan teknisi bersertifikat. Padahal, tindakan tersebut justru berbahaya karena bisa memicu korsleting hingga kebakaran.
Kondisi serupa juga ditemukan di kawasan permukiman padat, di mana banyak rumah menggunakan instalasi yang tidak lagi sesuai standar atau menambah daya secara ilegal. PLN menegaskan, semua tindakan yang menyimpang dari aturan kelistrikan bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga mengancam keselamatan jiwa.
Tips Pencegahan dari PLN UID Lampung
Untuk mengurangi risiko kebakaran akibat listrik, PLN UID Lampung memberikan panduan praktis yang bisa diterapkan oleh masyarakat, baik di rumah maupun lingkungan sekitar.
Beberapa langkah penting tersebut antara lain:
Gunakan listrik sesuai aturan dan jangan pernah mengutak-atik meteran (kWh meter) kecuali oleh petugas resmi PLN.
Laporkan segera jika ada gangguan melalui aplikasi PLN Mobile atau Call Center 123.
Pastikan semua peralatan dan instalasi listrik memiliki label standar resmi (SNI).
Lakukan pemasangan, perbaikan, maupun pemeriksaan hanya oleh teknisi profesional bersertifikat.
Jangan gunakan kabel usang, terkelupas, atau sambungan yang dilakukan sembarangan.
Hindari menumpuk colokan pada satu stop kontak melebihi kapasitasnya.
Gunakan MCB (Miniature Circuit Breaker) dan ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) sesuai daya listrik yang dipakai untuk mencegah arus berlebih dan kebocoran listrik.
Matikan peralatan listrik serta cabut steker saat tidak digunakan.
Sediakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) berbasis serbuk di rumah sebagai langkah antisipasi.
Ajari anak-anak agar tidak bermain dengan kabel, steker, atau stop kontak.
Lakukan pemeriksaan rutin kondisi MCB/ELCB, dan segera hubungi PLN jika ditemukan kerusakan.
Simpan nomor darurat penting, seperti pemadam kebakaran, PLN, serta rumah sakit di tempat yang mudah dijangkau seluruh anggota keluarga.
Peran Edukasi dalam Pencegahan Bahaya
Edukasi kepada masyarakat menjadi salah satu kunci agar kesadaran terhadap risiko listrik semakin tinggi. PLN berharap kebiasaan aman menggunakan listrik tidak hanya dipahami orang dewasa, tetapi juga ditanamkan sejak dini pada anak-anak.
Dengan mengenalkan bahaya listrik kepada anak, mereka bisa lebih berhati-hati dan tidak sembarangan menyentuh kabel atau stop kontak. Hal ini penting karena banyak kasus kebakaran maupun kecelakaan terjadi akibat kurangnya pemahaman.
Selain itu, PLN menekankan bahwa masyarakat jangan ragu melapor jika menemukan indikasi kerusakan instalasi, baik di rumah sendiri maupun di lingkungan sekitar. Pelaporan dini bisa mencegah insiden besar yang merugikan banyak pihak.
Kebakaran Bisa Dicegah dengan Kepedulian Bersama
Darma Saputra mengingatkan bahwa pencegahan jauh lebih efektif dibandingkan penanganan setelah kebakaran terjadi. Selain kerugian material, peristiwa kebakaran juga dapat merenggut nyawa. Oleh sebab itu, kepedulian bersama menjadi modal utama dalam menjaga keamanan listrik di tengah masyarakat.
“Pencegahan lebih baik daripada penanganan. Mari kita jaga bersama keselamatan keluarga dan lingkungan dengan penggunaan listrik yang aman dan bijak,” tutup Darma.
Kesimpulan
Bahaya kebakaran akibat listrik bukanlah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Justru, melalui langkah sederhana dan disiplin dalam penggunaan listrik, risiko itu dapat ditekan secara signifikan. PLN UID Lampung sudah memberikan panduan jelas mulai dari menjaga instalasi, menggunakan peralatan sesuai standar, hingga menyediakan peralatan darurat di rumah.
Dengan menjalankan imbauan tersebut, masyarakat tidak hanya melindungi diri sendiri dan keluarga, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman. Pada akhirnya, penggunaan listrik yang bijak dan sesuai aturan bukan sekadar soal kenyamanan, tetapi juga menyangkut keselamatan hidup banyak orang.