JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto berbicara di mimbar Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT PBB) mengenai solusi dua negara untuk Palestina dan Israel.
Sidang digelar di Markas Besar PBB, New York, dengan pimpinan Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.
Sambutan juga disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden Sidang Majelis Umum PBB Anna Baerbock, dan secara virtual oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Prabowo tampil setelah Raja Yordania Abdullah II, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, Presiden Brasil Luis Ignacio Lula Da Silva, dan Presiden Portugal Marcel Rebelo de Sousa.
Kehadiran Indonesia menegaskan peran strategisnya dalam diplomasi internasional terkait konflik Palestina-Israel.
Pidato ini menjadi momen penting bagi Indonesia untuk menekankan posisi dan komitmen perdamaian di forum global.
Simpati Terhadap Tragedi di Gaza
Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan penghargaan atas kepemimpinan Perancis dan Arab Saudi dalam sidang ini. Ia juga menyoroti tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza, Palestina.
“Kita mengingat mengenai tragedi tak terperi yang berlangsung di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, kelaparan, bencana kemanusiaan terjadi di depan mata kita,” kata Prabowo.
Presiden menekankan kepedulian Indonesia terhadap masyarakat sipil yang terdampak konflik. Kondisi di Gaza disebut sebagai tragedi kemanusiaan yang harus mendapat perhatian komunitas internasional. Langkah diplomasi ini diharapkan dapat membuka jalan bagi upaya solusi dan bantuan kemanusiaan.
Dukungan Terhadap Solusi Dua Negara
Prabowo mengecam kekerasan yang terjadi di Gaza dan menekankan pentingnya langkah bersejarah untuk mengakhiri konflik. “Kami mengecam segala tindakan kekerasan terhadap masyarakat sipil tak berdosa,” ujarnya.
Pidato ini menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang menentang kekerasan dan mendorong perdamaian. Presiden menekankan bahwa hanya solusi dua negara yang dapat membawa perdamaian jangka panjang antara Israel dan Palestina.
“Indonesia sekali lagi menekankan komitmennya terhadap solusi dua negara untuk mengakhiri masalah Palestina. Hanya solusi dua negara yang akan mengarah ke perdamaian,” ujar Prabowo. Posisi ini sejalan dengan diplomasi aktif Indonesia di berbagai forum internasional.
Strategi Diplomasi Indonesia di Forum Global
Kehadiran Presiden di KTT PBB menegaskan peran Indonesia dalam diplomasi internasional yang konstruktif. Pendekatan ini bertujuan mendorong kesepakatan global untuk penyelesaian konflik secara damai.
Selain itu, pidato ini menunjukkan kepemimpinan moral Indonesia dalam isu kemanusiaan dan perdamaian dunia. Langkah diplomasi Indonesia meliputi penguatan kerja sama dengan negara-negara kunci dan forum multilateral.
Dengan mengedepankan solusi dua negara, Indonesia berharap menciptakan perdamaian yang berkelanjutan bagi masyarakat Palestina dan Israel. Upaya ini sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai mediator yang netral dan proaktif dalam menyelesaikan konflik global.