Magang

Program Magang Pemerintah 2025, Jembatan Fresh Graduate ke Dunia Kerja

Program Magang Pemerintah 2025, Jembatan Fresh Graduate ke Dunia Kerja
Program Magang Pemerintah 2025, Jembatan Fresh Graduate ke Dunia Kerja

JAKARTA  - Di tengah tantangan tingginya angka pengangguran lulusan baru, pemerintah menghadirkan sebuah terobosan penting berupa Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi. 

Program yang akan dimulai pada kuartal IV 2025 ini dirancang bukan hanya sebagai ajang pelatihan kerja, melainkan juga sebagai strategi jangka panjang menjembatani dunia pendidikan dengan dunia kerja profesional.

Dengan target awal 20.000 peserta, program ini menyasar para fresh graduate yang lulus maksimal satu tahun terakhir, baik jenjang S1, D1, hingga D3.

Melalui skema ini, para lulusan berkesempatan magang di berbagai perusahaan swasta maupun BUMN, dengan pemerintah menanggung biaya upah peserta selama enam bulan masa magang.

Program ini diharapkan dapat memberi pengalaman praktis, memperluas jaringan profesional, sekaligus meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar global.

Apa Itu Program Magang Pemerintah?

Secara sederhana, program ini merupakan skema pemagangan nasional yang menempatkan lulusan baru di perusahaan mitra. Bedanya dengan magang biasa, pemerintah mengambil peran besar dalam pendanaan. Selama enam bulan magang, peserta akan menerima uang saku setara Upah Minimum Provinsi (UMP) sesuai daerah penempatan, dananya disalurkan langsung ke rekening bank Himbara (BRI, BNI, Mandiri, BTN, BSI).

Tak hanya itu, peserta juga akan mendapatkan perlindungan dari jaminan sosial ketenagakerjaan yang mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Dengan demikian, program ini bukan sekadar menempatkan lulusan di lapangan, tetapi juga memberi perlindungan layaknya tenaga kerja formal.

Target dan Durasi Program

Pemerintah menargetkan 20.000 peserta pada tahap awal, namun membuka peluang untuk memperluas kuota hingga 100.000 peserta jika permintaan tinggi. 

Program ini akan berjalan mulai 15 Oktober 2025 hingga 15 April 2026, di mana setiap perusahaan penyelenggara diwajibkan menunjuk mentor khusus bagi peserta magang.

Mentor inilah yang bertugas membimbing, mengevaluasi, dan melaporkan perkembangan peserta kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) setiap bulan. Hal ini menegaskan bahwa magang tidak sekadar formalitas, melainkan benar-benar diarahkan agar peserta memperoleh pembelajaran nyata.

Jadwal Penting yang Perlu Diketahui

Bagi perusahaan yang ingin menjadi penyelenggara, pendaftaran dibuka pada 1–7 Oktober 2025. Sementara itu, pendaftaran untuk calon peserta berlangsung pada 7–12 Oktober 2025.

Peserta dapat langsung mengakses lowongan yang tersedia melalui platform digital SIAPKerja di laman maganghub.kemnaker.go.id. Proses seleksi akan berlangsung singkat pada 13–14 Oktober 2025, sehingga program dapat dimulai serentak pada 15 Oktober.

Untuk menjamin keabsahan data, Kemnaker akan memadankan informasi peserta dengan basis data dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kementerian Diktisaintek). Langkah ini memastikan bahwa hanya fresh graduate yang benar-benar memenuhi kriteria yang dapat ikut serta.

Dukungan Anggaran

Agar program berjalan maksimal, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp396 miliar untuk periode 2025–2026. Pada tahap pertama, dana sekitar Rp198 miliar dialokasikan untuk menanggung biaya upah peserta sepanjang tahun 2025.

Anggaran ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menciptakan solusi atas persoalan pengangguran lulusan baru, sekaligus mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

Manfaat Bagi Peserta

Mengikuti program ini memberikan berbagai keuntungan bagi peserta. Selain memperoleh upah setara UMP, para fresh graduate akan mendapatkan:

Pengalaman kerja nyata melalui keterlibatan langsung di perusahaan swasta maupun BUMN.

Bimbingan profesional dari mentor yang ditugaskan perusahaan.

Sertifikat pemagangan sebagai bukti pengalaman yang bisa meningkatkan nilai tawar di pasar kerja.

Perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, yang biasanya tidak selalu diberikan dalam program magang reguler.

Dengan manfaat komprehensif tersebut, program ini menjadi batu loncatan penting bagi fresh graduate yang ingin mempercepat transisi dari dunia kampus ke dunia kerja.

Peluang dan Tantangan

Meski menjanjikan, program ini juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya adalah bagaimana memastikan peserta benar-benar mendapatkan pengalaman kerja yang relevan, bukan sekadar menjadi tenaga tambahan untuk pekerjaan administratif.

Selain itu, pemerintah perlu memastikan keterlibatan perusahaan yang beragam, sehingga peserta tidak hanya terfokus pada sektor tertentu, melainkan juga merambah bidang teknologi, industri kreatif, kesehatan, hingga energi.

Jika tantangan ini bisa diatasi, maka program magang pemerintah berpotensi menjadi model permanen yang memperkuat sistem ketenagakerjaan nasional di masa depan.

Kesimpulan

Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi 2025 adalah salah satu langkah konkret pemerintah untuk menjembatani gap antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Dengan dukungan anggaran besar, perlindungan sosial, serta mekanisme mentor, program ini lebih dari sekadar magang biasa.

Bagi para fresh graduate, kesempatan ini bukan hanya jalan untuk mendapatkan pengalaman, tetapi juga untuk memperluas jejaring, membangun portofolio kerja, dan meningkatkan peluang karier di masa depan.

Dengan target puluhan ribu peserta, program ini diharapkan menjadi solusi nyata atas pengangguran lulusan baru sekaligus pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index