JAKARTA - Setiap libur panjang, kereta api selalu menjadi salah satu moda transportasi yang paling diminati masyarakat. Begitu pula pada momentum libur Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta mencatat peningkatan jumlah penumpang yang cukup signifikan. Data menunjukkan ribuan masyarakat memanfaatkan layanan kereta api jarak jauh (KAJJ) maupun kereta api lokal untuk menuju berbagai kota tujuan di Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.
Kota Tujuan Populer Selama Libur Panjang
Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menjelaskan bahwa sejumlah kota tercatat sebagai destinasi paling favorit penumpang. Untuk wilayah Jawa Tengah, beberapa kota yang menjadi pilihan utama adalah Semarang, Tegal, Purwokerto, Solo, dan Yogyakarta. Kota-kota tersebut dikenal sebagai pusat aktivitas sekaligus lokasi yang ramai dikunjungi untuk keperluan keluarga maupun rekreasi.
Tidak hanya itu, di wilayah Jawa Timur tren yang sama juga terlihat. Surabaya, Malang, dan Madiun menjadi tiga tujuan yang paling banyak dipilih penumpang dari Jakarta. Ketiga kota ini memang kerap menjadi destinasi dengan mobilitas tinggi, baik karena faktor bisnis, pendidikan, maupun wisata.
Sementara di Jawa Barat, sejumlah kota favorit meliputi Bandung, Cirebon, Sukabumi, dan Bogor. Selain karena jaraknya yang relatif dekat dari Jakarta, keempat kota ini juga menawarkan banyak pilihan rekreasi, menjadikannya destinasi ideal untuk liburan singkat bersama keluarga.
Tingginya Okupansi Penumpang
Ixfan menyebutkan bahwa tingkat keterisian kursi kereta api selama periode libur panjang Maulid Nabi sangat tinggi. “Kota-kota tersebut menjadi destinasi populer untuk mudik keluarga maupun rekreasi, dengan tingkat okupansi KA mencapai lebih dari 90 persen pada hari puncak keberangkatan,” ujarnya.
Puncak arus keberangkatan terjadi pada Jumat, 5 September 2025, di mana jumlah penumpang mencapai 45.103 orang. Sehari sebelumnya, yakni Kamis, 4 September, jumlah penumpang tercatat 44.081 orang. Kedua angka tersebut mencerminkan padatnya mobilitas masyarakat yang memanfaatkan momentum libur panjang untuk bepergian.
Total Penumpang Selama Libur Maulid Nabi
Selama periode libur ini, total penumpang yang menggunakan layanan kereta api jarak jauh maupun kereta api lokal mencapai 173.248 orang. Angka tersebut menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk tetap memilih kereta api sebagai moda transportasi utama.
Meskipun lonjakan besar terjadi pada 4 dan 5 September, kondisi kembali normal pada Sabtu, 6 September 2025, dengan jumlah penumpang sebanyak 25.008 orang. Tren ini wajar terjadi karena sebagian besar masyarakat sudah berangkat lebih awal untuk memanfaatkan waktu liburan bersama keluarga.
Operasional KA Selama Libur Panjang
Pada Sabtu, Daop 1 Jakarta mengoperasikan sebanyak 86 perjalanan kereta api untuk melayani kebutuhan penumpang. Rinciannya, terdapat 75 perjalanan KAJJ, terdiri atas 40 perjalanan dari Stasiun Gambir dan 35 perjalanan dari Stasiun Pasar Senen. Selain itu, terdapat 11 perjalanan kereta api lokal, dengan rincian 8 KA Pangrango relasi Bogor–Sukabumi PP dan 3 KA Siliwangi relasi Sukabumi–Cipatat PP.
Ketersediaan jadwal perjalanan ini memperlihatkan bagaimana PT KAI menyiapkan layanan maksimal guna mengantisipasi lonjakan permintaan. Dengan jumlah perjalanan yang cukup padat, masyarakat tetap dapat mengakses berbagai destinasi dengan lancar.
Kereta Api Masih Jadi Pilihan Utama
Menurut Ixfan, tren peningkatan jumlah penumpang ini menjadi bukti bahwa kereta api tetap menjadi sarana transportasi yang diandalkan masyarakat. “Tingginya volume pelanggan pada periode libur panjang Maulid Nabi menunjukkan bahwa kereta api tetap menjadi pilihan transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau,” ujarnya.
Dari sisi keamanan, kereta api dianggap lebih stabil dibanding moda transportasi darat lainnya, khususnya saat menghadapi kepadatan lalu lintas jalan raya. Dari segi kenyamanan, fasilitas di dalam kereta modern kini semakin lengkap, mulai dari kursi ergonomis, pendingin udara, hingga layanan makanan dan minuman. Sementara dari sisi harga, tiket kereta api relatif lebih terjangkau dibanding pesawat, khususnya untuk perjalanan jarak menengah.
Faktor Pendorong Lonjakan Penumpang
Ada beberapa faktor yang mendorong lonjakan penumpang selama libur panjang ini. Pertama, adanya kesempatan bagi masyarakat untuk mudik singkat ke kampung halaman. Banyak warga Jakarta yang berasal dari Jawa Tengah maupun Jawa Timur memanfaatkan momen ini untuk berkumpul bersama keluarga.
Kedua, faktor pariwisata juga berperan besar. Kota-kota seperti Yogyakarta, Bandung, dan Malang dikenal sebagai destinasi favorit wisata keluarga, sehingga wajar jika okupansi kereta menuju kota-kota tersebut melonjak.
Ketiga, faktor kepraktisan kereta api juga menjadi pertimbangan utama. Dengan jadwal yang teratur, perjalanan lebih mudah direncanakan tanpa perlu khawatir akan macet di jalan raya.
Lonjakan penumpang yang tercatat Daop 1 Jakarta selama libur Maulid Nabi membuktikan bahwa kereta api masih menjadi tulang punggung transportasi di Indonesia. Dari total 173.248 penumpang, mayoritas memilih kota-kota besar di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur sebagai tujuan utama.
Dengan tingkat okupansi yang tinggi, hingga mencapai 90 persen pada puncak keberangkatan, PT KAI menunjukkan kemampuannya dalam mengelola operasional meski menghadapi lonjakan permintaan.
Kehadiran kereta api sebagai transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau membuat moda ini tetap relevan bagi masyarakat di tengah berbagai pilihan transportasi lainnya. Momentum libur panjang menjadi bukti nyata bahwa kereta api masih menjadi primadona perjalanan darat jarak menengah hingga jauh di Indonesia.