JAKARTA - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan transportasi massal di Jabodebek melalui proyek Light Rail Transit (LRT) tahap II. Perusahaan kini tengah fokus mencari solusi pendanaan agar pembangunan LRT tahap kedua dapat berjalan lancar dan tepat waktu.
Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi Mukhson, menjelaskan bahwa proyek LRT dibangun berlandaskan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2025. Dalam aturan ini, proyek LRT Jabodebek dibagi menjadi dua tahap. “Tahap pertama 44 km. Itu untuk yang sudah kita bangun dan sudah beroperasi untuk saat ini,” ujar Entus. Tahap pertama ini telah menunjukkan keberhasilan ADHI dalam menuntaskan pembangunan infrastruktur strategis yang mendukung mobilitas warga Jabodebek, sekaligus menegaskan kemampuan perusahaan dalam menangani proyek berskala besar.
Kini, ADHI tengah menyiapkan pembangunan LRT tahap II, yang akan memperluas jaringan transportasi massal di Jabodebek. Menurut Entus, fokus utama perusahaan saat ini adalah mencari formula pendanaan yang tepat. “Bagaimana lebih banyak melibatkan misalnya dana-dana di luar pemerintah untuk kerja sama dengan KAI,” tambahnya. Strategi ini diharapkan dapat meringankan beban anggaran pemerintah sekaligus mempercepat realisasi proyek, tanpa mengurangi kualitas konstruksi.
Langkah ADHI dalam menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak menunjukkan fleksibilitas perusahaan dalam menghadapi tantangan finansial sekaligus menegaskan peran strategisnya dalam pembangunan transportasi publik nasional. Pendekatan ini juga diharapkan mampu menarik investasi dari sektor swasta, sehingga proyek LRT Jabodebek tahap II dapat menjadi contoh kolaborasi sukses antara BUMN dan pihak non-pemerintah.
Sebelumnya, LRT Jabodebek tahap I telah rampung dibangun dan diserahterimakan kepada pemilik proyek, PT Kereta Api Indonesia (KAI). Total nilai kontrak pembangunan tahap I mencapai Rp 25,5 triliun, dengan ADHI sudah menerima pembayaran sebesar Rp 23,2 triliun. Keberhasilan ini menegaskan track record ADHI dalam menuntaskan proyek infrastruktur besar dan menjaga kepercayaan mitra serta pemangku kepentingan.
Selain itu, tahap I LRT Jabodebek juga telah meningkatkan konektivitas transportasi di Jabodebek, memberikan alternatif perjalanan cepat dan efisien bagi masyarakat. Pembangunan tahap II diharapkan tidak hanya menambah panjang jalur, tetapi juga memperluas jangkauan layanan LRT, memudahkan mobilitas warga, dan mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan Jabodebek.
Entus menekankan bahwa keterlibatan ADHI dalam proyek LRT merupakan wujud nyata kontribusi BUMN konstruksi terhadap pembangunan infrastruktur nasional. Dengan pendekatan yang mengutamakan kolaborasi dan efisiensi, ADHI berupaya memastikan proyek berjalan sesuai perencanaan, sekaligus menjaga keberlanjutan keuangan perusahaan.
Langkah strategis ADHI untuk melibatkan dana di luar pemerintah juga sejalan dengan tren pembiayaan proyek infrastruktur di Indonesia, yang mendorong peran sektor swasta untuk mendukung percepatan pembangunan. Pendekatan ini memungkinkan risiko pendanaan dapat dibagi, sementara proyek tetap berjalan sesuai target.
Ke depan, ADHI menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan tahap II LRT Jabodebek dengan standar kualitas tinggi, memperhatikan aspek keselamatan, kenyamanan, dan efisiensi operasional. Dengan fondasi keberhasilan tahap I, perusahaan optimistis proyek tahap II akan memberi dampak positif bagi mobilitas masyarakat Jabodebek dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap kapasitas ADHI.
Pembangunan tahap II juga membuka peluang lapangan kerja dan memperkuat ekosistem bisnis di sektor konstruksi serta industri pendukung lainnya. Sebagai perusahaan BUMN yang berfokus pada proyek strategis, ADHI menempatkan proyek LRT sebagai salah satu prioritas yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan pemerintah.
Dengan strategi pendanaan yang matang dan pengalaman sukses menyelesaikan tahap I, ADHI berpotensi menjadikan LRT Jabodebek tahap II sebagai proyek percontohan kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan investor swasta. Hal ini sekaligus memperkuat posisi ADHI sebagai pemimpin proyek transportasi massal modern di Indonesia.
Ke depannya, ADHI berharap keterlibatan pihak swasta dalam pendanaan proyek tahap II akan mempercepat realisasi pembangunan, menjaga kelancaran arus kas proyek, dan memastikan masyarakat dapat segera menikmati layanan LRT yang lebih luas. Keberhasilan proyek ini juga menjadi bukti nyata bahwa BUMN konstruksi mampu beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi tantangan pendanaan besar tanpa mengurangi kualitas dan keberlanjutan proyek.