Bulog

Bulog Dorong Pemanfaatan Aset untuk Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Bulog Dorong Pemanfaatan Aset untuk Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Bulog Dorong Pemanfaatan Aset untuk Pertumbuhan Ekonomi Daerah

JAKARTA - Perum Bulog membuka peluang kerja sama dengan pelaku usaha di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan aset perusahaan yang ada di daerah, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, meningkatkan manfaat aset negara, dan menciptakan kawasan bisnis yang inovatif bagi masyarakat.

Ruang Kerja Sama Untuk Pelaku Usaha

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan, Bulog memberikan ruang bagi semua pelaku usaha untuk bekerja sama memanfaatkan aset perusahaan, termasuk UMKM.

"Kami membuka ruang kepada teman-teman pengusaha di seluruh Tanah Air, bukan hanya yang ada di Kelapa Gading," kata Ahmad Rizal Ramdhani. Ia menambahkan, kerja sama ini bukan sekadar untuk bisnis semata, tetapi juga untuk memberikan manfaat ekonomi yang luas bagi masyarakat di daerah.

Dengan membuka akses kepada pelaku usaha, aset Bulog diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selain itu, pemberdayaan aset ini dirancang agar tetap mendatangkan keuntungan bagi negara dan seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan kawasan.

Perum Bulog menegaskan, pengelolaan aset yang terencana dengan baik akan membantu pertumbuhan usaha lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kegiatan ekonomi di wilayah setempat. Ini sejalan dengan tujuan perusahaan untuk memberdayakan potensi daerah melalui kemitraan strategis.

Nilai Aset Besar untuk Negara

Perum Bulog memiliki total aset senilai Rp53 triliun yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Nilai ini mencerminkan besarnya potensi ekonomi yang dapat digali melalui kerja sama yang tepat

"Jadi asetnya Bulog itu totalnya Rp53 triliun, betapa besarnya aset tersebut. Ini sayang kalau aset-aset kita ini tidak diberdayakan," kata Ahmad Rizal Ramdhani.

Menurut Direktur Utama Bulog, aset yang dimiliki perusahaan mencakup berbagai jenis properti, mulai dari gudang, lahan, hingga bangunan komersial. Semua aset ini memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan bisnis yang produktif dan bermanfaat.

Ahmad menekankan bahwa pemanfaatan aset tersebut tetap mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Setiap langkah yang dilakukan untuk mengembangkan aset dirancang agar memberi kontribusi nyata bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Pengelolaan yang baik diyakini akan meningkatkan nilai ekonomi aset Bulog sekaligus memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya, termasuk pelaku usaha kecil dan menengah.

Pengembangan Kawasan Bisnis

Untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset, Perum Bulog membangun kawasan bisnis bernama Bulog Business District yang menjadi ikon daerah. Kawasan ini dirancang sebagai pusat kegiatan ekonomi, hiburan, dan gaya hidup.

"Sehingga orang di mana-mana kalau ke daerah tahunya Bulog Business District. Jadi betul-betul menjadi ikon, menjadi ikon yang baru," ujar Ahmad Rizal Ramdhani.

Bulog Business District juga menawarkan peluang kerja sama bagi berbagai jenis usaha, termasuk sektor kuliner, ritel, logistik, olahraga, otomotif, dan jasa lainnya. Dengan begitu, kawasan ini diharapkan menjadi magnet ekonomi baru yang menarik minat pengusaha dan pengunjung.

Selain menciptakan pusat bisnis, pengembangan kawasan ini juga berfokus pada inovasi dan pemanfaatan ruang secara efisien. Konsep kawasan bisnis modern ini dirancang agar memberikan pengalaman menyenangkan bagi masyarakat sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi setempat.

Direktur Utama menambahkan, pengelolaan kawasan bisnis akan terus diperkuat dengan sistem kolaborasi yang melibatkan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat. Hal ini bertujuan agar manfaat pembangunan bisa dirasakan secara merata.

Transformasi Beloft Bulog Business District

Beloft Bulog Business District merupakan transformasi dari eks Pusat Perkulakan Goro yang pernah merosot pada krisis moneter 1998 menjadi kawasan multiusaha yang modern.

Beloft, singkatan dari Bulog Lifestyle Opportunity Food and Teritory, kini menampung 34 penyewa dari berbagai sektor, termasuk logistik, olahraga, kuliner, ritel, otomotif, dan jasa parkir.

Kawasan ini menunjukkan perkembangan signifikan sejak awal pengelolaan kembali oleh Bulog pada tahun 1999. Kehadiran Bursa Mobil Gading pada 2012, diikuti oleh Lazada, Gavrila Gymnastic Club, dan iPanganandotcom pada 2019, menandai langkah awal transformasi menjadi pusat bisnis modern.

Perkembangan kawasan ini terus berlanjut dengan hadirnya Pandawa Badminton Arena pada 2023, S-Mart milik PT Surya Ritelindo Utama pada 2024, dan PT Bless Arena Indonesia pada 2025. Semua ini menegaskan Beloft Bulog Business District sebagai pusat kegiatan usaha, hiburan, dan gaya hidup di Jakarta Utara.

Transformasi kawasan ini menjadi bukti nyata bahwa pemanfaatan aset negara melalui kerja sama strategis bisa mendatangkan manfaat ekonomi yang signifikan. Masyarakat lokal pun mendapat peluang berpartisipasi dalam kegiatan usaha dan menikmati fasilitas modern yang tersedia.

Dengan pengelolaan yang tepat, aset-aset Bulog di daerah lain juga berpotensi mengikuti jejak Beloft, menjadi pusat bisnis baru, dan meningkatkan kontribusi perusahaan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Strategi ini sejalan dengan visi Bulog untuk memberdayakan aset negara demi kesejahteraan masyarakat luas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index