Agro Santara Ekspor Kayu Manis Premium Didukung Pertamina

Rabu, 01 Oktober 2025 | 15:57:28 WIB
Agro Santara Ekspor Kayu Manis Premium Didukung Pertamina

JAKARTA - Ekonomi lokal yang dikelola anak muda kembali mencatat prestasi di kancah global. Agro Santara Indonesia, sociopreneur asal Kerinci binaan Pertamina, sukses melakukan ekspor perdana 10,4 ton kayu manis premium ke Turki dengan nilai transaksi USD53.040. 

Keberhasilan ini tak hanya memperkuat citra produk daerah di pasar internasional, tetapi juga menjadi bukti nyata dari implementasi Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina.

Komitmen mendukung lahirnya inovator sosial ditunjukkan Pertamina melalui PFmuda, program inovasi sosial yang membina generasi muda untuk menjadi motor penggerak ekonomi. Wakil dari daerah, pemerintah pusat, hingga Pertamina menyambut capaian Agro Santara sebagai momentum penting bagi kemandirian ekonomi berbasis desa.

Dukungan dari Daerah dan Pertamina

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kerinci, Osra Yandi, yang mewakili Bupati Kerinci, menyampaikan apresiasinya. 

“Kami sangat bangga anak-anak muda dari Kerinci bisa mengangkat potensi daerah hingga ke kancah internasional. Agro Santara Indonesia tidak hanya membantu masyarakat, tetapi juga membawa nama baik Kabupaten Kerinci. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung anak muda kreatif yang mampu menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, VP CSR & SMEPP Management Pertamina, Rudi Ariffianto, menegaskan peran strategis perusahaan dalam mendampingi generasi muda hingga mampu menembus pasar global. 

“Keberhasilan Agro Santara Indonesia menunjukkan bahwa program TJSL yang kami rancang, seperti PFmuda, benar-benar melahirkan inovator muda yang punya dampak konkret. Pertamina selalu percaya bahwa kolaborasi antara korporasi, komunitas, dan generasi muda dapat menciptakan ekosistem sosial-ekonomi yang berkelanjutan,” tegas Rudi.

Perjalanan Agro Santara Indonesia

Agro Santara Indonesia lahir dari mimpi besar dua pemuda Kerinci, Rizqi dan Hafiz, untuk memperkenalkan kayu manis daerahnya ke dunia. Berbekal pengalaman studi di Amerika di bidang Environment and Sustainability, mereka membangun strategi bisnis berkelanjutan.

Langkah awal mereka adalah menggandeng Kelompok Tani Sehati yang beranggotakan 20 petani lokal. Bersama petani, mereka mengembangkan praktik budidaya kayu manis yang ramah lingkungan, mulai dari pembibitan, penanaman ulang, hingga inovasi penyimpanan karbon.

Tak berhenti di situ, Agro Santara juga mengadopsi sistem blockchain traceability, sehingga kualitas produk bisa dilacak dari kebun hingga titik ekspor. Produk mereka dikemas dengan QR code untuk meningkatkan transparansi dan kepercayaan konsumen internasional.

Dukungan PFmuda dan Akses Pasar Global

Perjuangan Rizqi dan Hafiz membuahkan hasil saat Agro Santara Indonesia lolos seleksi PFmuda tahun 2025 dan menjadi pemenang kategori sociopreneur. Dari program ini, mereka mendapatkan pendanaan untuk memperkuat peralatan pertanian sesuai standar ekspor.

Dengan dukungan Pertamina dan ekosistem PFmuda, Agro Santara akhirnya berhasil menjalin kerja sama dengan buyer internasional dan melakukan ekspor perdana ke Turki.

“Bagi kami, ekspor perdana ini bukan hanya tentang angka penjualan, melainkan tentang produk lokal yang mampu dikenal dunia. Dengan dukungan Pertamina, kami bisa membuktikan bahwa kayu manis dari desa kecil di Jambi mampu menembus pasar global. Ini adalah kebanggaan sekaligus tanggung jawab untuk terus menjaga kualitas dan keberlanjutan,” kata Rizqi, Founder Agro Santara Indonesia.

Model Pembinaan yang Berhasil

Agus Mashud S. Asngari, President Director Pertamina Foundation, menjelaskan arti penting program PFmuda. “PFmuda merupakan salah satu program unggulan Pertamina melalui Pertamina Foundation.

 Program ini dirancang untuk mencetak sociopreneur muda yang mampu menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. 

Keberhasilan Agro Santara menjadi bukti bahwa model pembinaan yang kami lakukan berhasil melahirkan wirausahawan sosial yang berdaya saing global,” jelasnya.

Selaras dengan Agenda Nasional

Pertamina menegaskan bahwa inisiatif seperti ini bukan hanya soal ekspor, melainkan bagian dari komitmen perusahaan terhadap pembangunan nasional.

Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina, menyampaikan, “Program pemberdayaan seperti ini merupakan wujud nyata dukungan Pertamina terhadap agenda pembangunan nasional. Inisiatif ini selaras dengan program pemerintah Asta Cita, khususnya poin 2 tentang kemandirian ekonomi, poin 3 tentang kewirausahaan dan lapangan kerja berkualitas, serta poin 6 mengenai pembangunan dari desa. Selain itu, program ini juga secara langsung berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs.”

Potensi Ekspor Lebih Besar

Keberhasilan ekspor perdana ini menjadi pintu masuk untuk kerja sama lebih besar. Pertamina mengungkapkan, Agro Santara memiliki peluang memperluas pasarnya dengan potensi ekspor kayu manis ke Turki hingga 250 ton per tahun.

Dengan kapasitas tersebut, Agro Santara berpotensi menjadi pemain utama dalam rantai pasok global kayu manis, sekaligus membawa manfaat ekonomi langsung bagi petani Kerinci.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Lebih dari sekadar nilai transaksi, ekspor ini membuka peluang peningkatan pendapatan petani, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan posisi desa sebagai pusat produksi berdaya saing.

Pertamina melalui program TJSL berupaya menghadirkan pendekatan holistik: mendukung inovasi, memperkuat komunitas lokal, serta memastikan keberlanjutan lingkungan. 

Capaian Agro Santara menjadi bukti bahwa kombinasi anak muda kreatif, komunitas petani, dan dukungan perusahaan dapat menghasilkan dampak luas.

Penutup

Ekspor perdana 10,4 ton kayu manis premium ke Turki oleh Agro Santara Indonesia menjadi bukti nyata bahwa produk desa mampu bersaing di pasar global. 

Didukung oleh PFmuda Pertamina, inisiatif ini menunjukkan bagaimana pemberdayaan anak muda dan petani lokal bisa menghasilkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan.

Dengan potensi ekspor yang lebih besar di masa depan, kisah Agro Santara menjadi contoh bagaimana inovasi sosial mampu mengubah wajah ekonomi daerah, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan internasional.

Terkini