Penumpang KA Tembus 32 Ribu saat HUT ke-80 TNI

Senin, 06 Oktober 2025 | 09:44:05 WIB
Penumpang KA Tembus 32 Ribu saat HUT ke-80 TNI

JAKARTA - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Minggu 5 Oktober tak hanya berlangsung meriah di kawasan Monas, Jakarta Pusat, tetapi juga berdampak pada meningkatnya mobilitas masyarakat.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta) mencatat lonjakan jumlah penumpang kereta api jarak jauh (KAJJ) yang berangkat dari wilayahnya hingga 32.417 orang pada hari tersebut.

“Volume pengguna jasa kereta api jarak jauh tercatat cukup tinggi,” ujar Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, di Jakarta.

Data ini menunjukkan bahwa meski banyak warga beraktivitas di sekitar kawasan Monas untuk mengikuti perayaan HUT TNI, minat masyarakat menggunakan moda transportasi publik seperti kereta api tetap tinggi. 

Hal ini sekaligus mencerminkan pergeseran perilaku masyarakat yang kini semakin mengandalkan transportasi massal sebagai sarana perjalanan jarak jauh yang efisien dan aman.

Stasiun Gambir dan Pasar Senen Jadi Titik Terpadat

Dari total 32.417 penumpang tersebut, Stasiun Gambir menjadi titik keberangkatan paling ramai dengan 16.638 orang yang melakukan perjalanan melalui 40 rangkaian KAJJ. Sementara itu, Stasiun Pasar Senen mencatat 15.779 penumpang dengan 34 perjalanan KAJJ.

Kedua stasiun tersebut memang dikenal sebagai pusat aktivitas utama keberangkatan kereta jarak jauh dari Jakarta menuju berbagai kota besar di Pulau Jawa, seperti Yogyakarta, Surabaya, Semarang, dan Bandung.

Menurut Ixfan, meskipun volume penumpang meningkat signifikan pada hari perayaan besar nasional itu, seluruh perjalanan kereta api tetap berjalan normal tanpa adanya gangguan atau keterlambatan.

“Selama berlangsungnya perayaan HUT ke-80 TNI yang dipusatkan di kawasan Monas, seluruh perjalanan KAJJ dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen tetap normal tanpa ada keterlambatan keberangkatan maupun kedatangan,” jelasnya.

Antisipasi Kemacetan, KAI Lakukan Rekayasa Operasional

Lonjakan penumpang pada hari yang sama dengan perayaan besar di pusat ibu kota berpotensi menimbulkan kemacetan di sejumlah titik sekitar Monas, terutama akses menuju Stasiun Gambir dan Pasar Senen.

Sebagai langkah antisipatif, KAI Daop 1 Jakarta melakukan rekayasa operasional perjalanan KAJJ dengan menerapkan Berhenti Luar Biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara.

Rekayasa ini dilakukan khusus pada Minggu 5 Oktober untuk memberikan alternatif bagi penumpang agar dapat naik maupun turun kereta di Stasiun Jatinegara, tanpa perlu melintasi kawasan yang berpotensi padat lalu lintas akibat kegiatan HUT TNI di Monas.

“Terdapat sebanyak 26 KAJJ keberangkatan dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen, serta 7 KAJJ kedatangan yang dilakukan BLB di Stasiun Jatinegara,” kata Ixfan menjelaskan.

Langkah ini terbukti efektif mengurai potensi kepadatan arus penumpang, sekaligus memberikan fleksibilitas lebih bagi masyarakat yang ingin menghindari kemacetan.

Komitmen KAI Jaga Kenyamanan dan Ketepatan Waktu

Meski dihadapkan pada situasi padat akibat perayaan nasional, KAI Daop 1 Jakarta tetap berkomitmen menjaga ketepatan waktu dan kenyamanan perjalanan penumpang. Seluruh layanan operasional, mulai dari keberangkatan hingga kedatangan, dikendalikan secara ketat agar tidak terjadi keterlambatan.

“Fokus kami adalah memastikan seluruh perjalanan berjalan lancar dan penumpang tetap mendapatkan pelayanan optimal, meski kondisi lalu lintas di sekitar stasiun terpantau padat,” ujar Ixfan.

Hal ini sekaligus menegaskan profesionalisme KAI dalam menghadapi situasi luar biasa seperti peringatan HUT TNI yang melibatkan ribuan peserta dan masyarakat umum di sekitar Monas.

Transportasi Publik Semakin Diminati Saat Momentum Nasional

Lonjakan penumpang pada momen HUT TNI menjadi indikator meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap transportasi publik, khususnya kereta api. Dengan keunggulan dalam ketepatan waktu, kenyamanan, dan efisiensi biaya, KAJJ kini semakin menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk bepergian antar kota.

Selain itu, penerapan sistem digital dalam pemesanan tiket dan manajemen perjalanan turut mempercepat proses pelayanan. Kombinasi antara teknologi dan layanan publik ini menjadikan KAI semakin relevan dengan kebutuhan mobilitas masyarakat modern.

Momentum ini juga memperlihatkan kemampuan KAI dalam menyelaraskan pelayanan transportasi dengan agenda nasional tanpa mengorbankan kualitas operasional. Di tengah kemeriahan perayaan HUT TNI, KAI mampu menjaga ritme layanan agar tetap stabil dan tepat waktu.

Dampak Positif pada Mobilitas dan Ekonomi

Tingginya volume penumpang KAJJ selama perayaan HUT TNI tak hanya berdampak pada sektor transportasi, tetapi juga menggerakkan aktivitas ekonomi di berbagai daerah tujuan perjalanan. Dengan lebih dari 32 ribu orang bepergian, terjadi perputaran ekonomi signifikan, terutama di sektor pariwisata, kuliner, dan akomodasi.

KAI melalui Daop 1 Jakarta berperan sebagai fasilitator mobilitas antarwilayah, memastikan masyarakat dapat berpindah dengan aman dan nyaman. 

Langkah-langkah seperti rekayasa operasional BLB di Stasiun Jatinegara menjadi contoh nyata bagaimana KAI menyesuaikan layanan dengan kondisi lapangan tanpa mengganggu jadwal perjalanan yang sudah direncanakan.

Sinergi dengan Agenda Nasional

Momentum HUT ke-80 TNI menjadi pembuktian bahwa sistem transportasi publik nasional, termasuk layanan KAI, telah mampu mendukung kelancaran kegiatan berskala besar di pusat ibu kota.

Melalui koordinasi dengan berbagai pihak, KAI memastikan bahwa aktivitas perayaan dan mobilitas masyarakat dapat berjalan berdampingan tanpa kendala. Langkah antisipatif seperti BLB memperlihatkan adaptabilitas tinggi dalam manajemen transportasi modern.

Ke depan, strategi serupa diharapkan dapat diterapkan dalam momentum-momentum nasional lainnya, seperti perayaan hari besar keagamaan, libur panjang, atau agenda kenegaraan.

Penutup: Mobilitas Lancar di Tengah Peringatan Nasional

Lonjakan penumpang hingga 32.417 orang pada peringatan HUT ke-80 TNI menjadi bukti bahwa KAI Daop 1 Jakarta mampu mengelola layanan transportasi dengan baik meski dalam situasi padat.

 Melalui pengaturan operasional yang fleksibel, seperti pemberlakuan Berhenti Luar Biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara, KAI sukses menjaga kelancaran arus penumpang tanpa menimbulkan keterlambatan perjalanan.

Dengan konsistensi pelayanan dan inovasi dalam menghadapi situasi dinamis, KAI semakin memperkuat perannya sebagai tulang punggung transportasi publik nasional, sekaligus mitra strategis pemerintah dalam mendukung kegiatan besar berskala nasional.

Terkini